Pengacara Eggi Sudjana tidak ambil pusing saat mengetahui dirinya dilaporkan ke polisi oleh sejumlah pihak. Pasalnya, dia menilai laporan tersebut salah alamat.
Menurut Eggi, dari segi hukum tak ada perkataannya yang menistakan agama selain Islam.
"Saya sama sekali tak menafsirkan atau menistakan agama apa pun," tegas 'orang dekat' Habib Rizieq ini Eggi kepada Kricom.id di Jakarta, Jumat (6/10/2017).
Bahkan, dia menjelaskan, dalam pembuakan Undang-Undang Dasar 1945, salah satu kalimat pembukaannya adalah 'Atas Berkah Rahmat Allah Yang Maha Kuasa'.
Oleh sebab itu, kata dia, kata 'Allah' hanya dimaknai sebagai Tuhannya umat Islam, sementara agama lain tak menyebut kata Allah.
"Saya mengatakan agama lain yang bertentangan dengan Islam harus dibubarkan. Nah kalau agama lain selain Islam bagaimana, mereka mengaku Esa enggak? Kan ini yang saya permasalahan, bukan agamanya, tapi Perppunya," tutur Eggi.
Saat mengucapkan itu, ia pun tak merasa ada yang salah.
"Saya mengucapkannya di sidang yang memiliki legalitas. Hakim dan perwakilan pemerintah pun tak mempermasalahkannya. Kok ini orang yang berada di luar sidang malah mempermasalahkan," tuturnya.
Dia pun mengklaim, tindakannya itu dalam rangka membantu agar agama lain agar tak dibubarkan.
"Justru saya membantu agar agama lain itu tak dibubarkan. Makanya Perppu (Ormas) ini harus ditolak. Seperti HTI dibuat bubar," imbuh Eggi.
Dalam Perppu Ormas, jelasnya, terdapat frasa 'setiap ajaran atau paham yang bertentangan dengan Pancasila harus dibubarkan'.
"Frasa ini berbahaya, karena tak dijelaskan soal agama sehingga agama-agama di luar Islam pun bisa dibubarkan dengan Perppu Ormas. Dulu di Perppu sebelumnya kan jelas, disebutkan ajaran yang bertentangan dengan Pancasila seperti komunis bisa dibubarkan, sekarang malah tidak," terang dia.
Kendati demikian, Eggi berjanji akan kooperatif jika dipanggil polisi untuk menjalani pemeriksaan.
"Saya akan datang. Itu sebagai pertanggungjawaban saya di mata hukum," pungkasnya.
Oleh sebab itu, kata dia, kata 'Allah' hanya dimaknai sebagai Tuhannya umat Islam, sementara agama lain tak menyebut kata Allah.
"Saya mengatakan agama lain yang bertentangan dengan Islam harus dibubarkan. Nah kalau agama lain selain Islam bagaimana, mereka mengaku Esa enggak? Kan ini yang saya permasalahan, bukan agamanya, tapi Perppunya," tutur Eggi.
Saat mengucapkan itu, ia pun tak merasa ada yang salah.
"Saya mengucapkannya di sidang yang memiliki legalitas. Hakim dan perwakilan pemerintah pun tak mempermasalahkannya. Kok ini orang yang berada di luar sidang malah mempermasalahkan," tuturnya.
Dia pun mengklaim, tindakannya itu dalam rangka membantu agar agama lain agar tak dibubarkan.
"Justru saya membantu agar agama lain itu tak dibubarkan. Makanya Perppu (Ormas) ini harus ditolak. Seperti HTI dibuat bubar," imbuh Eggi.
Dalam Perppu Ormas, jelasnya, terdapat frasa 'setiap ajaran atau paham yang bertentangan dengan Pancasila harus dibubarkan'.
"Frasa ini berbahaya, karena tak dijelaskan soal agama sehingga agama-agama di luar Islam pun bisa dibubarkan dengan Perppu Ormas. Dulu di Perppu sebelumnya kan jelas, disebutkan ajaran yang bertentangan dengan Pancasila seperti komunis bisa dibubarkan, sekarang malah tidak," terang dia.
Kendati demikian, Eggi berjanji akan kooperatif jika dipanggil polisi untuk menjalani pemeriksaan.
"Saya akan datang. Itu sebagai pertanggungjawaban saya di mata hukum," pungkasnya.
sumber : kriminalitas
Eggi Sudjana: Saya Tidak Menistakan Agama Apa pun!
Reviewed by Biru Hitam
on
07.19
Rating:
Reviewed by Biru Hitam
on
07.19
Rating:
Sudah tua tapi otak anak SD !
BalasHapusLabil kali muncung kau itu
Pokoknya ini orang harus diproses hukum kalau perlu jidatnya itu di+ gosong !!
Dia harus diproses dn ditahan sebab nyata benar bagaimana dia menghina agama lain. Kasus ini lebih dr Ahok dn pihak berwajib seharusnya jangan tinggal diam. Bahasa provokasi Egi bisa menimbulkan chaos dn berdampak negatif terhadap kehidupan beragama dn toleransi yg selama ini dijaga.
BalasHapusDia harus diproses dn ditahan sebab nyata benar bagaimana dia menghina agama lain. Kasus ini lebih dr Ahok dn pihak berwajib seharusnya jangan tinggal diam. Bahasa provokasi Egi bisa menimbulkan chaos dn berdampak negatif terhadap kehidupan beragama dn toleransi yg selama ini dijaga.
BalasHapus