Hal itu lantaran buruh menginginkan UMP DKI sebesar Rp3,9 juta, sedangan pada 1 November 2017 lalu, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno menetapkan UMP sebesar Rp3,6 juta.
Penetapan UMP itu dianggap telah menyengsarakan buruh. Akibatnya, mereka mengubah slogan milik Anies-Sandi saat kampanye Pilkada lalu 'Maju Kotanya, Bahagia Warganya.'
"Jelas penetapan UMP DKI ini, menurut buruh slogan Anies-Sandiberubah menjadi 'maju kota nya, bahagia orang kayanya, dan sengsara buruhnya," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, Kamis (16/11/2017).
Selain menolak UMP DKI, Said Iqbal juga menilai, pokok pangkal permasalahan perburuhan dan kesejahteraan rakyat adalah para pemimpin negeri ini yang mengingkari janji politiknya. Salah satunya adalah dengan menerbitkan PP 78/2015 yang berorientasi pada upah murah.
"Padahal saat kampanye Presiden Jokowi yang tertuang dalam piagam marsinah berjanji mewujudkan kerja layak, upah layak, dan hidup layak. Poros istana- Balai Kota sama saja telah berbohong mengingkari janji nya kpd buruh dan rakyat kecil," tegas Iqbal.
sumber: netralnews
Akan Kembali Demo Anies-Sandi, Buruh: Maju Kotanya, Sengsara Buruhnya
Reviewed by Biru Hitam
on
02.17
Rating:
Tidak ada komentar: